KEBENARAN DAN KEJUJURAN ITU KUAT
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.QS. AtTaubah:119.
Ustad Nurcholis Huda
Dalam kajian Rabu pagi ini, 27 Oktober 2021 di Masjud at Taqwa Pogot Surabaya yang di asuh oleh ustad Nurcholis Huda diawali shalat shubuh berjamaah.
Kajian yang bertemakan akhlak dengan referensi kitab riyadushsholihin tersebut ustad yang juga penasihat Masji at Taqwa ini menyampaikan tentang sifat yang ada pada diri Rasulullah, yaitu Shiddiq.
Sifat wajib siddiq ini dapat diartikan bahwa Rasulullah SAW selalu berkata jujur. Baik dalam menyampaikan wahyu yang datangnya dari Allah SWT atau pun dalam perkatannya sehari-hari
Dalam Surat At-Taubah ayat 119 ini Allah memerintahkan kepada seluruh umat Islam untuk selalu bertaqwa dan beriman kepada Allah dan Rasulnya, dengan cara menjalankan segala apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang.
Ustad Nurcholis menegaskan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan perintah: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya.
hakikat tobat hukumnya wajib. Apabila dosa itu kaitannya dengan Allah Ta'ala, maka ia wajib bertobat untuk lepas dari dosa, menyesali kesalahannya dan berjanji tidak ingin mengulangi lagi. Kalau berkaitan dengan hak manusia misalkan harta, maka dia wajib mengembalikannya. Kalau berkaitan dengan kehormatan orang itu misalnya pernah mengghibahi, maka ia harus minta maaf.
Kisah seorang pembunuh di zaman Nabi Musa 'alaihissalam yang dinukil dari Kitab Shahih al Bukhari . Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun ia ditunjuki pada seorang rahib (pendeta). Lantas ia pun mendatanginya dan berkata, "Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima?" Rahib pun menjawabnya, "Orang seperti itu tidak diterima taubatnya." Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.
Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling 'alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang 'alim. Lantas ia bertanya pada alim tersebut, "Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?" Orang alim itu pun menjawab, "Ya masih diterima. Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Beranjaklah dari tempat ini dan ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta'ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu (yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek."
KOMENTAR