CARA BERAGAMA YANG MENYENANGKAN DAN MENGGEMBIRAKAN
Islam diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai kabar gembira bagi pengikutNya. Oleh karena itu marilah kita laksanakan dengan cara yang menyenangkan dan menggembirakan.
Hal diatas yang disampaikan oleh ustad Muchamat Arifin ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur didepan para jamaah pengajiaj Ahad pagi di masjid al Azhar kota Mojosari-Mojokerto, 21 November 2021 pukul 06.00 sd 07.00.
Kepada para jamaah pengajian ustad Arifin ini mengajak untuk mempraktekan agama dengan penuh kegembiraan dan menyenangkan bukan hanya bagi kita yang menjalankan tetapi juga bagi orang lain yang menyaksikan.
Seorang Muslim itu merupakan display dari Islam rahmatal lil 'alamin. Kita tidak boleh menjalankannya dengan mengikuti kehendak dan kemauan kita, tetapi kita harus menjalankannya sesui yang tuntunan yang telah ditetapkan.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. QS. An Nahl:78.
Dari ayat diatas sangatlah jelas bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala meminta kepada hambaNya agar menjadikannnya tiga indra yang diberikan, yaitu: indra pendengaran, indra penglihatan dan hati serta akal pikirannya digunakan untuk bersyukur.
2). Mentaati Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sungguh-sungguh. Mentaati disini, baik dengan cara menjalankan perintah maupun menjahui laranganNya. Mari kita perhatikan ayat Allah Subanahu Wa Ta'ala yang berbunyi:
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. QS. Ath Thalaq: 2-3
3). Meneladani Rasulullah sebagai Usuah hsanah. Dalam ayatNya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyampaikan :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al Ahzab:21
4). Jadilah Hamba yang bermanfaat bagi sesama. Mari kita perhatikan sebuah Hadits yang sangat populer ini.
Dari Jabir, ia berkata,”Rasulullah Saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Dari keempat langkah diatas, insyaallah jika kita mampu menjalankan dengan baik dan sempurna dengan penuh keikhlasan, maka kita akan menjadi hamba yang selalu gembira dan senang bukan hanya terbatas dalam kehidupan didunia melainkan sampai diakhirat kelak.
admin_arifin
KOMENTAR