MEWASPADAI GERAKAN RADIKAL BERKEDOK AGAMA
Lensadakadwah.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pasuruan selenggarakan Sosialisasi Pembinaan Sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini Terhadap Konflik Masyarakat.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Royal Senyiur Prigen Pasuruan pada tanggal, 8-9 Juni 2022 ini diikuti oleh para tokoh Masyarakat, Tokah Agama dan Tokoh Pemuda
Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan KH Abdul Mujib Imron atau yang sering disapa (Gus Mujib).
Pasca acara pembukaan dilanjutkan paparan beberapa materi diantaranya pada hari pertama adalah paparan materi dari Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Kabupaten Pasuruan Rachmad syafiudin S.sos didamping Kepala Badan Kesbangpol Drs. Edy Suprayitno. MM.
Lanjut materi kedua dari perwakilan BNPT Bidang cegah yang ada di Jawa Timur (FKPT).
Kabid Agama Sosial dan Budaya FKPT Jawa Timur Muchamad Arifin, S.Ag., M.Ag. dalam paparannya menyampaikan Mewaspadai Gerakan Intoleran-Radikal Berkedok Agama.
Didepan para peserta Muchamad Arifin menyampaikan pentingnya untuk mengenali sejak dini akan gerakan radikal yang bermula dari sikap intoleran.
Intoleran adalah merupakan embrio dari munculnya radikalisme yang berujung pada gerakan teroris. Gerakan teroris tidak akan terjadi kalau tidak ada gerakan radikal dan demikian juga gerakan radikal tidak akan terjadi kalau tidak ada sifat atau sikap intoleran.
Pria yang pernah tercatat namanya di Musium Rekor Dunia Indonedia (MURI) sebagai pelopor pada Lomba Guru Moderasi Tingkat Nasional ini menjelaskan beberapa indikasi munculnya gerakan radikal-teroris.
Gerakan teroris tidak terjadi secara instan melainkan melalui proses panjang dan perencanaan yang matang. Oleh karena itu kita sebagai tokoh agama, masyarakat dan pemuda harus selalu waspada.
Peta alur gerakan teroris yang ditampilkan dilayar menjadikan peserta semakin merasa terpanggil untuk ikut serta memutus jaringan yang ada dimasyarakat.
Beberapa testimone mantan teroris yang nampak dilayar menjadikan semakin yakin bahwa gerakan radikal yang berujung pada teroris memang ada dan bukan buatan sebagaimana yang beredar dimedsos.
Acara diakhiri dengan menyanyikan lagu bersama-sama Indonesia Damai Sejahtera.
Lensa_bnpt-fkptjatim
KOMENTAR