MENJADI PEREMPUAN BERKEMAJUAN, UMM LAKUKAN INI PADA MABA PUTRI
Lensadakwah.com - Memasuki era globalisasi dan
pasca pandemi, Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM) menyambut mahasiswa baru angkatan 2022/2023 dengan memberikan
bekal pendidikan karakter melalui P2KK
(Program Pembentukan Kepribadian dan kepemimpinan). P2KK merupakan divisi dari Pusat Pendidikan dan Latihan (pusdiklat) UMM
yang dipimpin Zen Amirudin, S. Sos., M.Med.Kom. sedangkan kepala divisi UPT P2KK adalah Dwi Setyawan,
M.Pd.
Pelaksanaan P2KK, Jum’at (15/7/2022) memasuki angkatan ke 4 dan akan terus berlanjut sampai akhir semester ganjil bahkan bisa lebih tergantung jumlah mahasiswa barunya. Ada satu materi khusus yang diberikan pada peserta P2KK putri, yaitu materi keputrian, selain materi ibadah, keIslaman, budaya PT dan lainnya. Materi keputrian diberikan sebagai bekal untuk menjadi kader ulama putri atau cendekiawan muslimah atau kader Aisyiyah / Khodijah (istri nabi).
Materi keputrian diberikan pada saat para peserta P2KK laki
laki melaksanakan sholat jum’at , sehingga waktunya bersamaan,
hanya tempatnya yang berbeda. Materi
yang dibahas berkaitan dengan masalah fikih wanita khususnya bab thaharah dan busana muslimah yang
dihubungkan dengan kesiapan diri sebagai
anak perempuan, sebagai istri, sebagai ibu. Model pembelajaran Enhancing
Self Esteen merupakan bagian dari
model personal yang digunakan guru untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta
didik, dimana peserta dibagi 5 kelompok,
dan anggota masing kelompok beragam antara 6-7 orang , kemudian setiap kelompok
diberi masalah yang berkaitan dengan dirinya sebagai seorang
wanita dan mendiskusikan permasalahan tersebut, kemudian dipresentasikan.
Setiap angkatan P2KK ada
sekitar 4 kelas keputrian dengan 4 pemateri.
dan materinya sudah ditetapkan panitia
pelaksana, Kebetulan penulis sebagai
salah satu pemateri di ruang M. abduh,
dengan jumlah peserta sekitar 40an. Ada
hal yang menarik menurut pengamatan
penulis berkaitan dengan materi thaharah, khususnya berkaitan dengan perbedaan
hadas dan najis, dan ternyata masih banyak yang bingung membedakannya, juga
masalah larangan bagi wanita yang sedang
haid, dari jawaban salah satu kelompok tersebut adalah menyatakan bahwa wanita
haid tidak boleh membaca Al Qur’an, memegangnya dan duduk di masjid. Sementara kegiatan perkuliahan Al Islam dan Ke-Muhammadiyahan
(AIK) bagi mahasiswa UMM berada di
lingkungan masjid, kemungkinan sebagian masyarakat kita juga masih ada yang berfaham seperti diatas.
Muhammadiyah hadir
bersama ‘Aisyiyah punya tanggung jawab untuk menyiapkan kader
putri terbaiknya / mahasiswa putri UMM menjadi perempuan berkemajuan sebagai harapan umat
dan bangsa. Ada 5 ciri perempaun berkemajuan ;
Pertama , perempuan itu harus bertauhid, artinya
tauhidnya harus lurus, tauhid yang lurus akan berdampak pada pribadi yang amanah,
dapat dipercaya dan bertangungjawab, sehinga tidak akan berselingkuh. Karena
pribadi selingkuh itu pribadi syirik , mendua. Dan Allah paling tidak suka
dengan hambaNya yang menduakan dengan mahkluk
.
Kedua , memahami
Islam secara mendalam, sehingga bisa melaksanakan fungsinya sebagai hamba dan
kholifah Allah, khususnya dalam menyiapkna diri sebagai anak sholehah, kemudian menjadi istri
sholehah yang menjaga martabat suami, sebagai ibu yang bijaksana.
Ketiga ,
berakhlak mulia, ada ungkapan wanita
adalah tiang negara, maka kalau semua
wanita dalam suatu negara itu berahlak baik terhadap Allah, sesama manusia ,
sesama mahluk lainnya, maka amanlah negeri ini, tidak ada pelecehan seksual, KDRT , kerusakan
lingkungan akibat dari limbah pempes ,
softex dll. Seorang ibu bisa mendidik
anak anak nya baik laki maupun
perempuan menjadi orang yang
berahklak sehinga dapat menciptakan kondisi sosial yang saling menghargai dan
saling berkontribusi, saling tolong menolong (simbosis mutualisma).
Keempat , beramal soleh yang fungsional, artinya bahwa
dalam beraktifitas harus menjauhkan dari
dari perbuatan yang tidak berguna atau sia-sia (laghw). Aktifitasnya bermanfaat buat semua mahluk selama tidak melanggar syariat terutama antar manusia
dan diniatkan dalam rangka mencari ridha Allah, mulai dari hal yang remeh yang
dicontokan Rasul, membuang duri di
jalan, yang bisa mnyebabkan orang lain celaka, atau kalau tidak bisa berbiat
baik untuk orang lain, paling tidak
tidak membuat orang lain celaka, karena kebodohan/kelalaian kita dalam berbuat atau
berkata.
Kelima,
berorientasi kekinian/ masa depan dengan tetap bersinergi dengan ilmu
penegtahuan, artinya bahwa pengetahuan harus menjadi modal utama bagi seorang
perempuan, ilmu pengetahuan apapun selama itu memberi manfaat untuk diri
sendiri dan kehidupn manusia , maka wajib untuk dicari, difahami ,
dilaksanakan, dikembangkan atau disampaiakan
sesuai dengan kemampuan masing;masing , dan Allah tetap menghargai
sekecil apapun kebaikan dan ilmu yang
kita miliki, yang penting ada usaha/jihad/ kesungguhan (QS, 2: 286) .
itulah pandangan saya sebagai penulis
berkaitan dengan materi keputrian dalam kegiatan di P2KK, semoga bermanfaat dan
menjadi inspirasi bagi pembaca.
Penulis : Muhtadawati - Malang
Editor : Muhaimin
Lensa_ldkpwmjatim
KOMENTAR