JANGAN BESAR-BESARKAN YANG KECIL BIAR HIDUP TENTRAM
Orang cerdas bisa menyelesaikan masalah sulit dengan cara mudah, Orang bodoh menyelesaikan masalah mudah dengan cara yang sulit.
Lensadakwah.com - Kajian rutin Rabu ba'da shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 15 Pebruari 2023 yang diasuh oleh ustad Nurcholis Huda menyampaikan tema " Selain Allah semua kecil, maka jangan besar-besarkan hal yang kecil supaya hidupmu tenteram".
Sebelum membahas sesuai tema di atas, maka ustad Nurholis Huda mengawalinya dengan cerita inspiratif.
Cerita Inspiratif
Seorang istri bersikap sangat perfec, serba ingin sempurna . Semua pekerjaan, sampai yang paling kecil, harus dilakukan dg sempurna. Contoh: Ketika dia akan menggunakan odol, maka dengan hati-hati ia memencet bagian bawah odol, bukan bagian tengah supaya odol tetap bundar, tidak tepos.
Ini berbeda jauh dengan kebiasaan suaminya. Dia selalu memencet odol pada bagian tengah. Itulah cara paling gampang mengeluarkan odol. Istrinya menegur. Setiap mandi dia harus memperbaiki dan memulihkan odol tepos yang dilakukan suami.
Bagi suami sikap istrinya itu aneh. Untuk apa memencet odol saja hars hati-hati. Biar tepos biar licin odol itu memang dipakai. Apa untungnya menyulitkan diri. Tapi bagi istri, sikap suami itu cermin hidup seenaknya. Hidup sembrono
Istri sering menegor. Suami tetap tidk berubah. Maka sering terjadi pertengkaran karena soal odol. Bahkan pernah hampir bercerai
Inilah contoh membesar-besarkan soal kecil. Soal odol tepos itu soal yg amat kecil. Tetapi dijadikan soal besar sehingga menjadi sumber cekcok. Masing-masing saling ngotot.
Ketika sepeda motor menyalip dari kiri dan hampir mengenai motor kita, apakah itu soal besar atau kecil? Kalau kita emosi lalu mengejar sepd motor itu, maka persoalannya jadi besar. Kita tersingung. Harga diri kita merasa dilecehkan. Persoalan sepele menjadi besar. Padahal sepeda itu tidak menyentuh kita. Hanya hampir. Tapi kita bertengkar
Lain kalau kita menganggap itu soal kecil. Biarkan saja, dia mungkin ada keperluan sangat penting sampai sepeda berjalan kencang. Saya tidak dirugikan apa-apa. Semoga dia selamat. Persoalan selesai.
Itu juga contoh orang tidak cerdas. Persoalan mudah, diselesaikan dg cara sulit. Kalau mereka cerdas, tentu sangat gampang menyelesaikan persoalan odol itu. Bagaimana caranya? Mudah sekali.
Beli dua odol. Satu untuk istri dan satu untuk suami. Beres! Aman!
Kalimat takbir; Allahu Akbar, itu kalimat luar biasa. Diucapkan berkali- kali dlm sehari. Setiap Gerakan solat diucapkan takbir. Panggilan azan dan qamat ada takbir. Wiridn takbir.Meneguhkan pendirian dg kalimat takbir. Mebangkitkan semangat dg takbir dan masih banyak lagi.
Diulang-ulang. Ini agar kita sadar bahwa yang paling besar itu Allah. Urusn lainnya kecil. Kalau kita membesarkan hal kecil maka kita mudah stress. Harta itu penting tapi itu soal kecil. Jangan dianggap paling besar atau paling penting. Jabatan itu soal penting tapi bukan soal paling besar. Anak itu soal penting tapi bukan paling besar. Orang yg salah pasang akan stress. Takbir juga lawan darki tekabur.
Banyak orang stress karena jabatan, krn penghasilan, krn cinta, krn anak, krn hrga diri, krn takut bayangan, takut masa depan dll. Karena itu ada ajaran tawakkal. Pasrahkan urusan kepada Allah setelah kita usaha maksimal. Orang yang mebesar-besarkan hal kecil bisa digolongkan orang yang menuhankan nafsunya.
Orang yang mengikuti nafsunya, emosinya, harga dirinya dan tidak mengindahkan tuntunan Allah, maka Allah mengecamnya
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? QS. Al Jasiyah: 23.
Maksudnya orang yang mengikuti emosinya, harga dirinya, ambisi kekuasannya coba perhatikan hidup mereka.
Mereka disesatkan Allah padahal dia mengetahui. Dan ditutupnya pendengaran dan hatinya. Dan ditutup pula penglihatannya. Maka siapakah yang memberi petunjuk selain Allah? Tidakkah mereka sadar? (Al Jatsiyah 23)
Orang yg dikuasai hawa nafsunya itu disesatkan Allah. Telinganya jadi tuli pada kebernaran. Hatinya buntu. Matanya buta. Mereka tidak mendapat petunjuk.
Orang yamengikuti ambisinya , nafsunya, emosinya, maka tidak mudah menerima nasihat. Telinganya seperti buntu. Tidak bisa melihat karena mengikuti nasfunya. Matanya seperti buta. Hatinya tertutup dari sinar petunjuk ilahi. Mereka merasa benar sendiri.
Nafsu itu punya tenaga laur biasa. Jika orng sedang emosi maka dia bisa mengangkat barang yang bisanya tidk bisa dia angkat. Dia bisa tega melakukan sesuatu yg tidak masuk akal. Seperti membunuh istri atau orang tua sendiri.
Menganiaya teman akrabnya. Dan perbuatan yang tidak masuk akal lainnya
Ajaran tawakal
Ajaran tawakal itu luar biasa. Meredam orang dari kecemasan. Kesedihan, putus asa, kesombongan dan sikap negative lainnya.
Tawakal dari kata “wakala” artinya menyerahkan atau mewakilkan urusan. Dalam hal ini menyerahkan urusan kepada Allah yang Maha Mengatur dan maha kuasa.
Tetapi tawakal harus disertai usaha secara maksimal. Hasil akhir kita serahkan kepada Allah. Kita dilarang diam tanpa usaha, langsung tawakal, menyerahkan urusan kpd Allah.
Umar bin Khattab pernah mengusir orang yng dari pagi sampai siang hanya diam dimesjid, katanya sedang tawakal.
Umar membentak: Langit tidk pernah menghujani emas kpd Anda. Pergi dari sini dan carilah rizki yg akan diberi Allah.
Allah mencintai orang-orang yang usaha keras dan bertawakal
Setiap orang harus ikhtiar dengan sepenuh hati. Tekadnya harus bulat.. Meskipun demikian harus tetap tawakal. Artinya menyerahkan hasil akhir kepada Allah. Apapun yang terjadi kita terima dg hati pasrah.
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا
Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan. QS. Al Kahfi: 39
Dengan demikian jika kita sukses maka tidak boleh sombong kaena sukses itu dari pertolongan Allah. Kita juga tidak boleh putus asa jika mengalami kegagalan.
KOMENTAR