YANG TERPENTING, PENTING DAN KURANG PENTING

Lensadakwah.com - Sikap dewasa jika orang mengambil keputusan mendahulukan yang terpenting, lalu yang penting kemudian yang kurang penting. Inilah yang disampaikan oleh ustad Nurcholis Huda dalam muqaddimahnya pada kajian ba'da shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 8 Pebruari 2023.


Ustad Nurcholis Huda 
saat menyampaikan kajian 

Kajian yang mengambil tema " Yang Terpenting, Penting dan Kurang Penting" tersebut diawali dengan sebuah cerita inspiratif.

Cerita Inspiratif

Di bawah Ini kisah nyata. Boleh jadi bisa menimpa kita.

Seorang pegawai ijin pinjam uang ke koperasi. Atasannya tidak setuju karena masih punya pinjaman dikoperasi. 

“Untuk keperluan penting dan mendesak, pak”. 

“Keperluan apa kalau saya boleh tahu” 

“Saya mau mantu pak. Yang agak meriah gitu,” 

“Itu boleh saja. Tapi jangan dari hutang. Jangan memaksakan diri. Mantu itu yang terpenting akad nikahnya. Bukan resepsinya”. 

“Tapi tidak enak kalau sepi-sepian. Saya malu” 

“ Malu kepada siapa?

“Tetangga Pak. Ada tetangga waktu mantu meriah sekali. Ada orkes. Banyak dapat pujian dari kawan dan tetangga. Padahal dia tidak bekerja. saya yng tiap pagi berangkat pakai seragam masak kalah dg orang yang tidak bekerja. Terus terang saya gengsi pak”.

Apa kerja atau kegiatan tetanggamu?

Tidak kerja Pak. Saya dengar makelaran. Makelar tanah, rumah dan mobil. Kadang di rumah saja. Kerjanya tidak jelas

Makelaran itu jangan dianggap tidak bekerja. Sekali tanah laku komisinya bisa lebih besar dari gaji kita beberapa bulan.

kawannya bersedia meminjami uang tapi dalam jangka sebulan harus dikembalikan. Bunganya lima persen.

Dia ambil pinjaman itu. Dia berharap uang dari amplop orang yang datang akan mencukupi bahkan bisa lebih. Maka hajatan itu diadakan dengan meriah dan mendatangkan orkes. 

Diluar dugaan hujan lebat turun sejak siang sampai malam. Banjir di mana-mana, termasuk di tempat hajatan itu. Maka tamu yang datang hanya beberapa orang. Juga penonton orkes sepi. Makanan yg dibuat masih melimpah. Malam itu bukan malam bahagia tetapi malam musibah. Dia tidak menyesali dirinya. Tetapi menyesali cuaca yang dirasa sangat kejam pada dirinya.

Kesalahan besar. Hidupnya bergantung pada orang lain. (malu mantu sepi-sepian, beharap amplopan dari yang datang , menggap resepsi lebih penting dari pada akad nikah)

Ketika masuk kantor,, wajahnya sedih karena harus segera membayar hutang. Dia minta tolong kpd atasannya agar bisa pinjam uang koperasi. Dg pinjaman uang itu dia melunasi hutangnya yang dulu dan membayar rentenir kawannya.

“ saya menyesal mengabaikan saran bapak untuk mengadakan resepsi anak kami dengan sederhana. Tapi saya juga menyesali diri sendiri mengapa tidak mengudang pawang penolak hujan. Kalau saja ada pawang mungkin keadaannya jadi lain.

Bukan soal pawang, kata atasannya. Pawang tidak bisa menolak hujan. Tidak bisa memindahkan hujan. Kalau Tuhan sudah menentukan hujan maka pawang tidak berdaya. Kesalahanmu kamu tidak bisa membedakan mana yang terpenting, yang penting dan yang tidak penting. Yang tidak penting kamu pilih sebagai paling penting.

Resepsi itu kalau diadakan dengan meriah masih ada yang lebih meriah dari kita. Kalau diadakan sederhana atau sepi masih ada yang lebih sepi dari kita. Maka lakukan sesuai kemampuan.

Pegawai itu menyesali dirinya. Semangat kerjanya menurun karena tiap bulan gajinya dipotong hampir habis untuk membayar koperasi. Koperasi mau meminjami atas jaminan atasannya.

وماالخياة الدنيا الا متاع الغرور

Dalam hidup ini memang ada hal yang sangat penting, penting dan kurang penting. 

Tiap orang berbeda mana yang terpenting dan tidk penting. Jika orang mengmbil keputusan yg tepat, mendahulukan yang terpenting maka hidup kita akan tentram dan Bahagia. Tetapi jika kita salah menentukan, maka akan banyak menghadpi masalah. 

ابدؤا بالاهم فا لاهم فالاهم

Mulailah dari yg terpenting, lalu yg penting lalu yg kurang penting.

Banyak faktor seseorang lebih mendahulukan yang kurang penting dan mengabaikan yang pentig. Gengsi. Malu. Ingin dipuji. Dll. Akirnya dia tergelincir pada sikap hidup yang merugikan diri sendiri. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

wahai orang yang beriman, jangan sampai harta dan anak2mu melailaikan kamu dari zikir (ingat) Allah. Siapa yg melakukan demikian maka dia orang yg merugi. QS. Al Munafiqun: 9

Dari ayat itu kita bisa mengambil pelajaran berharga.

Pertama: yg paling penting dalam hidup kita adalah zikir atau ingat kepada Allah. Ingat pada perintah Allah dan larangannya. Jangan lupakan salat, apapun alasannya. Laksanakan amanat dg baik. Harus berbut jujur dan adil. Jangan menipu. Jangan korupsi dan lain-lain.

Jika orang mengabaikan ingat kpd Allah dan memilih mengutamakan harta maka dia telah mengabaikan yg terpenting dan akan merugi. Orang korupsi itu mengabaikan yang terpenting dan mengutamakan harta, menggeser zikrullah. Tidak salat ada di kendaraan atau sibuk mantu, termsuk tdk mengutamakan yang terpenting. Dia akan rugi.

Kedua:Dalam hidup sehari-hari kita harus tahu yg terpenting. Ibu2 kalau mau beli sesuatu pikirkan apakah itu kebutuhan atau hanya keinginan. Kebutuhan itu penting. Keinginan itu bukan terpenting. Jangan sampai keinginan dipaksakan sampai hutang-hutang.

Tanda sikap dewasa ialah orang itu bisa menentukan yang terpenting, penting dan kurang penting.

Orang yang beragama, persoalan terpenting dlm hidupnya ialah apakah langkahnya sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Itulah sikap dewasa yang membawa keselamatan. Allah banyak memberi contoh orang-oang yg melanggar pasti merugi dlam hidupnya. 

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Katakan Muhammad, berjalanlah di muka kemudian perhatikan bagaimana akibat buruk dari orang2 yang mendustakan kebenaran QS. Al An'am: 11.

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

Katakanlah, bejalanlah dimuka bumi kemudian perhatikan bagimana akibat buruk dari orang2 yg penuh dosa QS. An Naml : 69

Ayat lain kita diminta memperhatikan orang2 yang menyekutukan Tuhan. Semua berakhir dg kerugian besar.

Dlm al quran banyak kisah dari umat para nabi yang mengabaikan seruan para rasul sehingga mendapat siksa di dunia dan akhirat.

Umat nabi Nuh musnah ditenggelamkan banjir. Termasuk anak dan istrinya. Nuh minta tolong supaya anaknya diselematkan tapi Allah menolak. “Dia tidak lagi anakmu karena ia tidak soleh”

Nabi Hud punya umat Aad dg tubuh besar dan kokoh. Membangun rumah kokoh dan megah. Dia sombong dan menolak ajaran nabi Hud. Akhirnya Allah menurunkan siksa berupa angin dahsyat selama 7 hari. Menghancurkan mereka dan rumah mereka. Semua musnah disapuangin dahsyat. Tapi pengikut yg beriman kpd nabi Hud, tidak merasakan adanya angin dahsyat yang membuat batu-batu gunung berterbangan.

Nabi shalih, bangsa tsamut umatnya. Melimpah kekayaan. Namun mereka sombong. Mereka bunuh onta sebagai mjkjizat. Maka Allah mengirimkan angin topan dasyat yang menghancurkan kebun, binatang, rumah megah dan diri mereka sendiri

Nabi Luth umatnya musnah dihujani batu karena mencintai sesama jenis. Perbuatan yang sebelumnya belum pernah ada.

Umat nabi syuaib diberi azab udara sangat panas. Kemanapun mereka berteduh tetap terasa panas. Juga haus. Mereka lari ke hutan. Akhirnya mereka hangus dalam hutan yang mereka sembah.

Nabi Musa melawan Firaun, orng yang mengaku Tuhan. Berkali-kali ditunjukkan mukjizat nabi musa. Spt air berubah darah, dipenuhi belalang dan anak katak. Firaun bejanji beriman kalau semuanya dibersihkan. Setelah bersih tetap tidak beriman. Bahkan akhirnya nabi Musa dikejar akan dibunuh. Lalu Allah menyelamatkan nabi Musa dan menenggelamkan Firaun Bersama bala tentranya.

Tapi Rasulullah tidak memberikan balasan berupa azab meskipun Jibril memberi tawaran. Ketika beliau dilempari batu di Thaif.

Nabi malah berdoa: 

اللهم اغفر قومي فانهم لا يعلمون

Ya Allah ampunilah kaumku krn mereka mereka blum tahu

lensadakwah.com


Sumber;  Kajian ustad Nurcholis Huda

Editor   :  Muchamad Arifin




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.